Senin, 27 Maret 2017

KELAPA RENDAH SUDAH BERBUAH Cara Mudah Menanam Kelapa Pandan Wangi


Saya jadi teringat sebuah kalimat yang tidak sengaja saya baca pada salah satu sosial media.  Begini kurang lebih intinya : " Sebaik apapun varietas suatu tanaman jika tidak diimbangi dengan perawatan yang memadai hasilnya bisa jadi mengecewakan". 
Hemmm sangat setuju sekali dengan statment diatas, tidak saja harus dengan perawatan yang memadai, tapi juga perlu Lokasi penanaman yang sesuai ataupun cocok dengan tanaman tersebut.
He he he sedikit ngelantur, tapi itulah yang terlintas di pikiran saya saat menatap sosok pohon kelapa pandan wangi di belakang rumah di seputaran Tlogomas Malang.


Mendengar akan kelebihan jenis Kelapa Pandan Wangi, di awal tahun 2012 lalu saya boyonglah bibit kelapa asal Negri Gajah Putih tersebut 3 batang ke Tlogomas Malang.  Bibit tidak serta merta saya tanam di tanah, alias saya pelihara dulu di planterbag.  Singkat kata, karena keterbatasan lahan, 1 bibit masuk ke lubang tanah beberapa bulan kemudian.  Sedangkan 2 bibit lain karena ada teman yang "naksir" sehingga saya lepaskan dari area Tlogomas.  Praktis di Bulan Maret 2012 bibit resmi masuk ke lubang tanah.
Kebetulan sekali, beberapa meter dari lokasi penanaman Si Pandan Wangi tersebut ditanamlah kelapa gading kuning jenis lokal, dan waktunya pun hampir tidak lama terpaut.  Beberapa waktu pertumbuhan kedua kelapa tersebut mulai nampak, semakin tinggi dan daun semakin banyak dengan tajuk juga mulai melebar,
Waktu pun terus berlalu dan pertumbuhan PW (Pandan Wangi) mulai menampakan batang utamanya.  Batang utama (Jawa=Glugu) pada PW ini setahu saya tidak tinggi-tinggi amat, namun sudah di gelayuti dompolan buah berwarna hijau.  Begitulah deskripsi sosok PW yang biasa saya lihat di majalah maupun gambar-gambar di internet.  Namun yang terjadi pada pertumbuhan PW di Tlogomas jauh berbeda dengan deskripsi diatas.  Dengan tinggi batang utama (glugu) yang sudah lebih dari 80 cm si PW masih belum memperlihatkan tanda2 calon bunga.  Sementara di sebelahnya si Lokal gading kuning sudah mulai memamerkan pentil buahnya.   Hemmm ada apa gerangan.... Ini nanti yang akan saya sampaikan agar rekan-rekan tidak salah langkah seperti saya.... sabar nggih,...

Hati sangat gembira kala itu (akhir 2014) melihat kuncup manggar (Jawa = bunga kelapa) mulai muncul pada sosok si pandan wangi.  Hari berganti hari, minggu berganti minggu.  Dan semakin senang rasanya melihat sosok bunga kelapa yang mulai tumbuh di berbagai ketiak pelepah kelapa, alias saling susul menyusul.  Hingga di Januari 2015 terlihat salah satu manggar (bunga kelapa) menampakkan dirinya.
Sayang, tingkat keberhasilan jadi buah relatif kecil, alias hampir semua bakan buah rontok sebelum beranjak besar.  Kecewa.... Pasti !!   Ada apa gerangan... kita tunggu kesimpulannya nanti he he he ...

Akhirnya penantian penuh kekecewaan pun tiba di September 2015 lalu,  Walau hanya sebutir di pohon yang jadi buah, panen sendiri PW dari tanaman sendiri pun terjadi.  Tanpa membuang kesempatan saya petik satu-satunya buah PW yang ada, saya pecah dan Tra ta........!!!!

Sayang sekali buah masih terlalu muda, daging buah masih belum terbentuk, meski harum wangi pandan sudah tercium dari sepet (kulit buah yg di pecah) maupun dari aroma air nya.
Seperti tradisi di Kebun Tlogomas, setiap panen perdana, pasti di icip ramai-ramai keluarga besar untuk memngumpulkan masing-masing pendapat.  Sebagai pembanding sebutir kelapa lokal kuning yang saya sebutkan diatas juga ikut saya pecah.  Kesimpulan testimoni dari beberapa keluarga yang mencicipi : aroma wangi pandan sudah keluar walaupun masih tipis, air masih lebih manis dan lebih wangi dari lokal dan yang lebih penting panennya terlalu cepat he he he.....

Berkaca dari pengalaman diatas, maka perhatian terhadap si PW ini akhirnya saya lebihkan. 
Pemberian pupuk intensif, penyemprotan hormon serta penjarangan dahan tanaman sekitar yang menutupi PW dan lain-lain saya lakukan.
Pandangan saya selama ini salah ternyata.  Yang namanya kelapa dibiarkan saja pasti bisa buah sendiri, termasuk di sebelah PW ini, kelapa gading lokal kuning tumbuh subur dan berbuah lebat meskipun tanpa pemupukan dan perlakuan khusus.  Ternyata si PW tidak bisa diperlakukan seperti kerabat kuning lokal yang tumbuh beberapa meter di sebelahnya.
Dan Alhamdulillah beberapa minggu kemudian bakal buah setidaknya lebih banyak yang jadi (tidak rontok).  Dan puncaknya di Bulan Maret 2016 kemarin saya berhasil melakukan panen ke-2.  Kali ini buah agak tua dikit dari panen pertama, dan hasilnya..... hemmmm tidak jauh dari ekspektasi selama ini.  Wangi harum pandan, air manis mendominasi pada buah panen ke-2 ini.  Tidak sia-sia penantian selama beberapa tahun ini.
Paling tidak rasanya tidak jauh berbeda saat saya mencicipi kelapa pandan wangi di negri asalnya, Thailand, maupun saat saya mencicipi PW hasil panenan sendiri teman di seputaran Jawa Timur,

Bagi rekan-rekan yang mau menanam kelapa PW ini, tanpa bermaksud menggurui, berikut sedikit tips dari saya :
  1. Pilih Bibit yang asli, beli dari sumber yang terpercaya, supaya kita tidak kecewa dalam penantian yang sekian lama.
  2. Ini yang penting, tanam bibit PW di lokasi yang paparan sinar mataharinya Full, jangan ditempat yang ternaungi ataupun di sebelah tanaman besar atau gedung / bangunan tinggi.  Ini yang terjadi pada kasus saya, tempat penanaman PW di Tlogomas kurang mendapat paparan sinar matahari penuh (hanya beberapa jam), Oleh karena disekitanya ada pohon dan bangunan tinggi yang menutupi sinar matahari.
  3. Lakukan pemupukan secara berkala, NPK misalnya, dan bersihak pelepah yang kering jika ada, serta jaga kebesihan rumput dan tanaman liar di sekitar batang utama.
  4. Jika Anda ingin mencoba, seperti yang sudah saya lakukan untuk tanaman PW yang baru hadiah dari seorang sahabat, tanam bibit PW beberapa meter dari genangan air.  Bisa kolam ataupun genangan air semacam parit.  Intinya akar PW terpasung dan tidak menyebar kemana-mana akibat kepungan air maupun beton.  Setidaknya ini lah salah satu yang saya lihat di negri Gajah Putih, tanaman terletak di pinggi parit yang kanan kirinya ada genangan air, dan tumbuhnya luar biasa.  untuk hal terakhir ini saya lagi mengamati pertumbuhannya di Kebun Tlogomas 
umber : ayoberkebun-hervin.blogspot.co.id
Sumber foto : kebunbibitbuah.com                            


Cara MUDAH Budidaya Tanaman Buah Dengan Metode Tabulampot Agar Mampu Berbuah Dengan Cepat Dan Lebat. CARANYA SANGAT MUDAH, BERIKUT INI CARANYA

Cara MUDAH Budidaya Tanaman Buah Dengan Metode Tabulampot Agar Mampu Berbuah Dengan Cepat Dan Lebat. CARANYA SANGAT MUDAH, BERIKUT INI CARANYA

Tanaman buah biasanya memiliki postur tubuh yang tinggi dengan perakaran dalam. Tanaman buah juga membutuhkan ruang tumbuh yang cukup luas. Hal ini tentunya menjadi kendala tersendiri bagi pecinta tanaman buah yang ingin membudidayakan tanaman buah jika kita tinggal di daerah perkotaan dengan lahan yang sangat terbatas. Metode budidaya tanaman buah dalam pot atau tabulampot bisa menjadi solusi bagi para pecinta tamanan buah yang tidak memiliki lahan yang luas.
Budidaya tanaman buah dalam pot (Tabulampot) banyak disukai karena memiliki beberapa kelebihan diantaranya Pemanfaatan lahan atau halaman sempit, Berfungsi sebagai tanaman hias, Mudah dipindah-pindah tanpa merusak tanaman dan Dapat diatur masa berbunga dan berbuah. Akan tetapi ada hal yang perlu diperhatikan bagi pecinta tanaman buah yang ingin membudidayakan tanaman buah melalui tabulampot, Budidaya tanaman buah tabulampot membutuhkan seni tersendiri dan pemahaman lebih terhadap jenis tanaman, karena masing-masing tanaman memiliki karakteristik berbeda. Jadi perlakuannya juga berbeda.

Pada dasarnya hampir semua tanaman buah dapat dibudiayakan dalam bentuk tabulampot. akan tetapi, yang perlu diketahui tidak semua tanaman buah tabulampot bisa menghasilkan buah. Karena meskipun bisa tanaman buah tabulampot tumbuh dengan subur, jenis-jenis tanaman buah tertentu belum bisa berbuah dalam lingkungan tabulampot.
Terdapat beberapa jenis tanaman buah yang lazim dijadikan tabulampot. Tingkat keberhasilan berbuahnya dikategorikan mudah, sulit dan belum berhasil. Beberapa tanaman buah dengan kategori mudah berbuah diantaranya jeruk, belimbing, sawo, mangga, jambu biji dan jambu air. Tanaman yang sulit berbuah antara lain rambutan, lengkeng, manggis, duku dan jambu bol. Sedangkan tanaman alpukat dan durian masih belum berhasil berbuah optimal dalam lingkungan tabulampot.

Berikut ini Tahapan – Tahapan yang Perlu kita perhatikan dalam Membudidayakan Tanaman Buah Dengan Metode Tabulampot agar mampu berbuah dengan cepat :
1. Menyiapkan Bibit Buah Tabulampot
Penentuan bibit tanaman buah merupakan hal yang sangat menentukan tingkat keberhasilan budidaya tabulampot itu sendiri. Dalam budidaya tabulampot sebaiknya gunakan bibit hasil perbanyakan vegetatif karena memiliki beberapa keunggulan antara lain memiliki sifat dengan induknya, keberhasilannya lebih mudah diprediksi dan lebih cepat berbuah. Pilihlah bibit tanaman buah yang bebas dari hama dan penyakit tanaman.
2. Menyiapkan Media Tanam
Media tanam berfungsi sebagai tempat tumbuhnya akar dan untuk menopang postur tanaman. Media tanam tabulampot harus bisa menyimpan air dan memasok nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Media tanam yang sering digunakan antara lain : campuran tanah, kompos dan arang sekam dengan komposisi 1:1:1. Bisa juga campuran tanah, pupuk kambing dan sekam padi dengan komposisi 1:1:1. Tanah dan material organik di daerah tropis biasanya memiliki tingkat keasaman yang cukup tinggi.
3. Pemilihan Pot
Pemilihan ukuran pot sebaiknya disesuaikan dengan ukuran bibit tanaman buah yang akan ditanam. Jika bibit buah masih berukuran kecil, sebaiknya menggunakan pot kecil. Tujuannya adalah, disamping menyangkut estetika, penggunaan ukuran pot yang bertahap, nantinya akan memudahkan dalam penggantian media tanam. Jenis pot yang digunakan bisa terbuat dari tanah liat, logam (drum), plastik, semen atau kayu. sebagai catatan Pot dari berbahan tanah liat dan kayu sangat baik untuk tabulampot karena memiliki pori-pori sehingga kelembaban dan temperatur media tanam lebih stabil. Namun kelemahannya bahan-bahan tersebut tidak tahan lama.
Wadah tabulampot yang baik harus memiliki kaki atau alas yang memisahkan dasar pot dengan tanah. Hal ini penting untuk aliran drainase dan memudahkan pengawasan agar akar tanaman tidak menembus tanah.

4. Penanaman Bibit Tanaman
Berikut ini langkah-langkah untuk menanam bibit tanaman ke dalam wadah tabulampot:
  • Siapkan bahan-bahan media tanam, kemudian ayak dan buang kerikil-kerikil yang ada didalamnya. Campurkan bahan-bahan itu hingga merata.
  • Siapkan pot dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran tanaman. Sebaiknya dimulai dari ukuran pot yang kecil. Sehingga apabila tanaman semakin besar pot bisa diganti, sekaligus sebagai penanda untuk meremajakan media tanam.
  • Letakkan pecahan genteng pada dasar pot, satu lapis saja. Kemudian letakkan juga satu lapis ijuk atau sabut kelapa.
  • Kemudian isi dengan media tanam yang sudah disiapkan hingga setengah tinggi pot.
    Untuk mengurangi penguapan, pangkas sebagian daun atau batang bibit tanaman. Kemudian buka polybag bibit tanaman, letakkan tepat ditengah-tengah pot. Timbun dengan media tanam hingga pangkal batang.
  • Padatkan media tanam di sekitar pangkal batang, pastikan tanaman sudah kuat tertopang. Siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.
  • Simpan tabulampot di tempat yang agak teduh untuk beradaptasi. Siram setiap pagi atau sore hari. Setelah satu minggu, letakkan tabulampot di tempat terbuka.
5. Perawatan Tabulampot
a. Penyiraman
  • Tabulampot yang telah jadi harus di letakkan di tempat terbuka dan terkena cahaya matahari sepenuhnya. Pada musim kemarau penyiraman dilakukan setiap hari, bisa pagi atau sore hari. Pada musim hujan penyiraman hanya dilakukan apabila media tanam terlihat kering. Penyiraman menggunakan selang air atau gembor.
  • Bila jumlah tabulampot banyak, penyiraman bisa diprogram dengan membangun sistem irigasi. Sistem irigasi yang paling cocok adalah irigasi tetes. Irigasi ini irit tenaga kerja, hemat air dan mudah dikontrol. Namun memerlukan investasi yang cukup besar.
b. Pemangkasan
Setidaknya terdapat tiga tujuan pemangkasan tabulampot yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi dan pemangkasan peremajaan.
  • Pemangkasan bentuk dilakukan untuk membentuk tajuk baru dan mengatur postur tanaman agar sinar matahari bisa menembus semua bagian tanaman. Selain dua fungsi itu, pemangkasan bentuk juga terkait dengan estetika. Salah satu teori umum dalam memangkas bentuk tabulampot adalah 1-3-9. Artinya, dalam setiap 1 batang primer terdapat maksimum 3 batang sekunder dan dalam 1 batang sekunder maksimum terdapat 3 batang tersier. Batang yang dipilih untuk dibiarkan tumbuh adalah yang sehat dan kuat, sekaligus juga memiliki unsur estetika pada tanaman.
  • Pemangkasan produksi berkaitan dengan fungsi produksi tanaman. Pemangkasan dilakukan terhadap tunas air untuk merangsang pembungaan. Selain itu, pemangkasan dilakukan terhadap batang yang terlihat berpenyakit.
  • Terakhir pemangkasan peremajaan, dilakukan terhadap tanaman yang telah tua. Pada tabulampot yang sudah tua biasanya dilakukan penggantian media tanam dan pot (repotting). Pada fase ini, beberapa cabang perlu dipangkas. Bahkan pada kasus-kasus tertentu hanya menyisakan batang primer saja.
c. Pemupukan
  • Media tabulampot memiliki cadangan nutrisi yang terbatas. Oleh karena itu pemupukan menjadi hal yang sangat vital. Pemupukan pertama dilakukan satu bulan setelah tanam. Selanjutnya dilakukan setiap 3-4 bulan sekali.
  • Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk organik. Jenisnya bisa kompos, pupuk kandang atau pupuk organik cair. Meskipun kandungan haranya tidak seakurat pupuk kimia, pupuk organik memiliki unsur hara yang lebih lengkap. Selain itu penambahan bahan-bahan organik akan merangsang aktivitas biologi dalam media tanam.
d. Pengendalian hama dan penyakit
  • Pengendalian hama dan penyakit pada tabulampot sebaiknya dilakukan sejak dini, yakni sejak memilih bibit. Bibit unggul biasanya memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit tertentu. Pencegahan serangan hama dan penyakit juga bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan media tanam dan kebun. Gulma dan semak belukar disekitar kebun bisa menjadi sumber hama dan penyakit.
  • Bila tabulampot sudah kadung terserang hama atau penyakit, langkah pertama bisa diberantas secara manual. Misalnya dengan memungut ulat yang menyerang atau memangkas dahan yang terkena penyakit.
  • Pada saat tabulampot berbuah, lindungi buah dengan plastik atau jaring pelindung. Atau juga bisa dengan memasang perangkap hama, seperti penggunaan hormon feromon untuk memerangkap lalat buah.
  • Penyemprotan tabulampot dengan pestisida menjadi dilema. Biasanya tabulampot ditanam di pekarangan yang dekat dengan pemukiman. Pestisida kimia tentunya akan sangat berbahaya dan mencemari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, gunakan selalu pestisida organik.
e. Pergantian media dan pot
  • Jika Tanaman buah tabulampot yang telah mencapai ukuran tertentu perlu dipindahkan. Ruang tabulampot harus cukup untuk menopang ruang gerak tanaman. Pemindahan dilakukan sekaligus dengan pergantian media tanam.
  • Pergantian media tanam dalam tabulampot tidak hanya berfungsi memindahkan tanaman pada pot yang lebih besar saja. Perlu juga dilakukan pemangkasan peremajaan. Misalnya, pemangkasan akar tanaman. Akar tanaman yang terus tumbuh akan membuat media tanam menjadi padat.
  • Akar yang panjangnya lebih dari 25 cm harus dipangkas. Kepadatan akar juga harus dikurangi. Bersamaan dengan pemangkasan akar, daun dan batang juga dipangkas untuk mengurangi penguapan.
Demikianlah informasi tentang cara budidaya tanaman buah dengan metode tabulampot. Semoga informasi tersebut dapat menambah wawasan atau pengetahuan kita tentang budidaya tabulampot. Jika anda berminat membudidayakan tanaman buah di pekarangan rumah atau di dalam tabulambot. kami menyediakan aneka bibit tanaman buah berkualitas unggul dengan harga yang murah. silahkan hubungi kami.
terima kasih

Sumber : jual benih murah.com

ini video 

Sabtu, 25 Februari 2017

Begini Cara Membuat Tabulampot Rambutan Supaya Cepat Berbuah. Wajib Baca


Begini Cara Membuat Tabulampot Rambutan Supaya Cepat Berbuah. Wajib Baca

Cara Menanam Rambutan dalam Pot atau Tabulampot Rambutan. Mengapa orang enggan menanam tabulampot rambutan? Jawabannya karena tanaman ini susah berbuah. Kalaupun bisa, perlakuan yang diberikan harus maksimal. Padahal, jika tahu caranya, tabulampot rambutan juga bisa berbuah lebat. Pelajari hal-hal berikut agar Anda dapat membuahkan rambutan di dalam pot.

Begini Cara Membuat Tabulampot Rambutan Supaya Cepat Berbuah. Wajib Baca

A. Sipat-sipat Pohon Rambutan


Biasanya, rambutan berbunga pada akhir musim kemarau dan membentuk buah pada musim hujan, sekitar November sampai Februari. Bunga majemuk, tersusun dalam karangan, dengan ukuran satuan berdiameter 5 mm, bahkan lebih kecil. Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki eksokrap atau rambut di bagian luarnya. Warna buah hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning hingga merah ketika matang. Daging buah yang dimakan sebenarnya adalah salut biji atau aril yang melekat kuat pada kulit terluar biji.

B. Syarat Tumbuh Pohon Rambutan


  1. Rambutan dapat tumbuh subur di dataran rendah dengan ketinggian 30—500 m dpl. Kurang dari ketinggian tersebut, rambutan tetap dapat tumbuh, tetapi hasilnya kurang baik.
  2. Curah hujan yang dikehendaki berkisar 1.500—2.500 mm per tahun dan merata sepanjang tahun.
  3. Tumbuh optimal pada suhu 25—30° C saat siang hari. Pasokan sinar matahari yang kurang dapat menyebabkan penurunan hasil atau buah mekar tidak sempurna (kempes).

C. Jenis-jenis Rambutan


Ciri-ciri yang membedakan setiap jenis rambutan dilihat dari sifat buah, seperti daging buah, kandungan air, bentuk, warna kulit, dan panjang rambut. Beberapa jenis rambutan yang digemari hobiis di antaranya rambutan rapiah, aceh, lebak bulus, cimacan, binjai, sinyonya, garuda, nona, sibongkok, sibatuk ganal, dan anta lagi.

D. Bibit Rambutan untuk Tabulampot


Jika Anda termasuk awal menanam rambutan di dalam pot, cobalah rambutan varietas binjai. Alasannya, jenis ini lebih cepat berbuah dibandingkan dengan varie-tas lain. Apalagi jika bibit berasal dari perbanyakan okulasi, kemungkinan tana-man sudah bisa berbuah kurang dari setahun. Selain cepat berbuah, buah rambutan binjai juga memiliki rasa yang manis dan ngelotok.

E. Memindahkan Bibit dari Polibag ke Pot

  1. Siapkan wadah untuk penananam bibit. Wadah yang digunakan bisa terbuat dari tanah liat atau pot plastik. Ukurannya disesuaikan dengan tinggi bibit. Untuk bibit setinggi 60—75 cm, gunakan pot berdiameter 45 cm. Jika tanaman sudah semakin besar, gunakanlah pot dari drum bekas.
  2. Siapkan juga media tanam berupa campuran tanah gembur, pasir, dan pupuk kandang (5 : 1 : 2); pupuk kandang, pasir, dan sekam (1 : 1 : 1); tanah dan pupuk kandang (1 : 2); atau sekam dan pasir (1 : 1).
  3. Masukkan pecahan genting atau batu bata merah ke dasar pot secara merata. Setelah itu, masukkan media tanam hingga ketinggian setengah tinggi pot.
  4. Buka plastik yang melekat pada bibit secara hati-hati jangan sampai merusak akar, lalu masukkan tepat di tengah pot.
  5. Timbun perakaran bibit dengan media tanam hingga ketinggian 2 cm dari bibir pot.

E. Memindahkan Bibit dari Polibag ke Pot

  1. Siapkan wadah untuk penananam bibit. Wadah yang digunakan bisa terbuat dari tanah liat atau pot plastik. Ukurannya disesuaikan dengan tinggi bibit. Untuk bibit setinggi 60—75 cm, gunakan pot berdiameter 45 cm. Jika tanaman sudah semakin besar, gunakanlah pot dari drum bekas.
  2. Siapkan juga media tanam berupa campuran tanah gembur, pasir, dan pupuk kandang (5 : 1 : 2); pupuk kandang, pasir, dan sekam (1 : 1 : 1); tanah dan pupuk kandang (1 : 2); atau sekam dan pasir (1 : 1).
  3. Masukkan pecahan genting atau batu bata merah ke dasar pot secara merata. Setelah itu, masukkan media tanam hingga ketinggian setengah tinggi pot.
  4. Buka plastik yang melekat pada bibit secara hati-hati jangan sampai merusak akar, lalu masukkan tepat di tengah pot.
  5. Timbun perakaran bibit dengan media tanam hingga ketinggian 2 cm dari bibir pot.
  6. Siram media dengan air, lalu letakkan tanaman di tempat yang teduh hingga beberapa hari.

F. Perawatan Harian Tabulampot Rambutan


a. Penyiraman

Jika bibit masih sangat muda, penyiraman bisa dilakukan dua kali sehari, yakni pada pagi dan sore hari. Namun, jika tanaman sudah lebat, frekuensi penyiraman dilakukan cukup dua hari sekali.Siram media dengan air, lalu letakkan tanaman di 6. tempat yang teduh hingga beberapa hari.

b. Pemupukan

Sejak umur sebulan sampai 2 tahun, tanaman bisa diberi pupuk NPK 15-15-15 dengan dosis 25 gram per tanaman diberikan 4 bulan sekali. Setelah berumur 3 tahun, dosisnya dinaikkan menjadi 100 gram per tanaman. Aplikasinya diberikan dengan cara membenamkan pupuk NPK sedalam 10 cm, lalu siram media hingga basah.

c. Pemangkasan

  1. Pemangkasan dilakukan ketika tanaman berumur kurang dari setahun, tinggi batang sekitar 75—100 cm dari permukaan media. Caranya, pilih tiga cabang primer, pangkas, dan sisakan hanya 50 cm dari pangkal cabang. Dari setiap cabang primer ini akan menghasilkan beberapa cabang sekunder, sisakan hanya 3 cabang yang paling sehat.
  2. Selanjutnya, pangkas seluruh cabang sekunder yang ada, sisakan hanya sepanjang 50 cm. Dari setiap cabang sekunder akan menghasilkan banyak cabang tersier.
  3. Dari cabang tersier yang tumbuh, sisakan hanya 27 cabang. Dari cabang tersier inilah akan terjadi pembungaan dan pembuahan.

  4. d. Penggemburan Media

  5. Tabulampot rambutan tidak menyukai media tanam yang memadat. Hal ini biasaya terjadi karena penyiraman berlebihan. Untuk mengatasinya, lakukan penggemburan menggunakan sekop kecil. Aduk perlahan, jangan sampai merusak perakaran tanaman.
  6. Begini Cara Membuat Tabulampot Rambutan Supaya Cepat Berbuah. Wajib Baca

"WOW" Tips Mudahnya Tanam Buah Nangka Di pot, Cepat Berbuah

"WOW" Tips Mudahnya Tanam Buah Nangka Di pot, Cepat Berbuah

Cara Menanam Nangka Mini dalam Pot atau Tabulampot Nangka Mini. Nangka mini merupakan varietas baru jenis nangka. Tanaman yang hanya memiliki tinggi 3—5 meter ini sepertinya cocok dijadikan tanaman buah dalam pot. Apalagi sifatnya yang cepat berbuah, membuat nangka mini kian dicari.

A. Sipat-sipat Pohon Nangka Mini


Buah nangka mini dapat dinikmati setelah 4 bulan berbunga atau 1,5 tahun sejak penanaman dilakukan. Bentuk buahnya sama saja seperti buah nangka pada umumya, hanya saja nangka mini lebih kecil. Bobot buah rata-rata hanya 5—7,5 kg, tetapi dapat mencapai 15 kg pada varietas tertentu.

B. Syarat Tumbuh Pohon Nangka Mini


1. Membutuhkan ketinggian tempat 700 m dpl dengan tanah gembur agak berpasir.
2. Curah hujan sekitar 2.500—3.000 mm per tahun.
3. Suhu udara minimum 16—21° C dan maksimum 31—31,5° C.

C. Memilih Bibit Nangka Mini


Bibit nangka mini bisa diperoleh dari hasil perbanyakan biji dan sambung susu. Namun, dilihat dari produksi buah, bibit hasil perbanyakan dengan cara sambung susu lebih cepat dibandingkan bibit dari perbanyakan biji. Sebagai perbandingan, bibit dari perbanyakan sambung susu dapat berbuah ketika berumur 2—3 tahun. Sementara itu, bibit hasil biji produksi kontinunya bisa diperoleh ketika bibit sudah berumur di atas 5 tahun.

D. Media Tanam Tabulampot Nangka Mini


Media tanam yang digunakan harus porous. Umumnya, campuran media tanam yang digunaan hobiis tabulampot untuk nangka mini adalah tanah subur, pupuk kandang, sekam mentah dengan perbandingan 1 : 2 : 1.

E. Perawatan Harian Tabulampot Nangka Mini


a. Penyiraman

Untuk bibit, penyiraman dilakukan secara teratur satu kali sehari, yakni setiap pagi hari. Namun, jika musim hujan, penyiraman cukup dilakukan empat atau tiga kali sehari.

b. Pemupukan

  1. NPK (15-15-15) dengan dosis 25 gram per tanaman dan KNO3 sebanyak 5 gram per tanaman. Pupuk tersebut diberikan setiap sebulan sekali. Namun, setelah tanaman mulai berbuah, pupuk cukup diberikan 6 bulan sekali.
  2. Pupuk kandang atau kompos sebanyak 5 kg, diberikan 1—2 kali setahun.
  3. Pupuk daun berupa Gandasil D atau Bayfolan setiap dua minggu sampai tanaman berumur 17 bulan.
  4. Baca Juga : INI DIA TIPS SEDERHANA MENANAM ANGGUR DALAM POT BERBUAH LEBAT

c. Pemangkasan

Biasanya, pada batang tanaman sering tumbuh tunas-tunas baru. Sebaiknya, tunas-tunas hanya dipilih yang sehat dan kekar, sisanya harus dibuang. Tunas yang tidak produktif jika didiamkan justru dapat mengganggu perkembangan batang pokok. Pemangkasan cabang dimaksudkan untuk mengatur pembuahan, karena bunga betina muncul pada batang utama atau cabang primer. Selain cabang, pemangkasan ranting yang lemah dan rapat sangat dianjurkan. Tujuannya agar sinar matahari tidak terhalangi, sehingga merangsang pembungaan.

F. Merangsang Pembungaan Nangka Mini


    Hentikan penyiraman hingga media kering, sekitar 7 hari. Siram kembali media sembari diberikan 3 sendok makan NPK 16 : 16 : 16. Setelah itu, media dibiarkan mengering kembali. Lakukan perlakuan ini hingga 2—3 kali sampai bunga muncul.
    1. Setelah bunga muncul, lakukan penyiraman setiap hari. Kekurangan air dapat menyebabkan bunga rontok.
    2. Letakkan tanaman di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
    3. Cara lain yang bisa dilakukan adalah melukai, mengebor, atau mengikat batang. Tujuannya untuk menghambat hasil asimilasi daun agar tidak menyebar ke seluruh bagian tanaman, tetapi hanya difokuskan untuk merangsang pembungaan.
    4. Baca Juga : Mudahnya tanam cabai di POT

    G. Penjarangan dan Pembungkusan Buah Nangka Mini


    Satu dahan sebaiknya hanya ditumbuhi satu buah nangka. Dengan begitu, buah akan mekar sempurna. Selain itu, buah yang telah dipilih juga langsung dibungkus dengan kertas semen yang sudah dicelupkan ke dalam larutan insektisida atau anyaman daun kelapa. Tindakan ini dapat menghalangi serangan hama, seperti semut, tikus, dan kelelawar.


    Kamis, 23 Februari 2017

    INI DIA Cara membuahkan jambu air citra di pot

    INI DIA Cara membuahkan jambu air citra di pot

    Di atas dak rumah di bilangan Bekasi, Jawa Barat. Lima tabulampot jambu air?beragam jenis?memamerkan buah silih berganti. Di dahan tabulampot citra bergelayut 20 buah; king rose, 25 buah; dan madura merah, 50 buah. Tanaman setinggi 1?2 m di atas pot semen bervolume 50 l itu seolah berlomba. Siapa paling rajin berbuah? Berkat campuran KCl, minyak ikan kapsul, dan penyedap masakan, kelimanya berbuah sesuai keinginan Andy Kim, sang pemilik.
    Cara yang ditempuh Andy Kim untuk membuahkan jambu air memang nyeleneh. Lazimnya, minyak ikan kapsul dipakai untuk suplemen manusia. Pun penyedap masakan yang lebih akrab di kalangan ibu-ibu yang gemar memasak. ?Saya baru mendengar teknik itu. Bila benar-benar berhasil, layak dicoba,? kata Eddy Soesanto, pemilik Tebuwulung Nurseri, di Cijantung, Jakarta Timur.
    Dari penelusuran Trubus, beberapa hobiis memang menggunakan minyak ikan untuk tabulampot jambu air. Contohnya, Widartono, hobiis di Jakarta Barat. Ia menyiramkan 10 ml minyak ikan yang dilarutkan dalam seliter air ke tabulampot jambu air setiap minggu. Persoalannya, di kalangan hobiis tak ada yang tahu pasti peran minyak ikan dalam membantu pertumbuhan tanaman. Sementara penyedap masakan lebih sering digunakan penganggrek untuk menyuburkan tanaman.
    Logis
    Toh, teknik itu terbukti menghasilkan tabulampot jambu air yang rajin berbuah di kediaman Andy. Sejak dicoba pada 2001, cara itu tak pernah gagal. Menurut Wijaya MS, pemilik Kebun Pembibitan Mitra Cipaku, cara yang ditempuh manajer penjualan nasional di sebuah perusahaan farmasi itu sangat logis. ?Minyak ikan mengandung giberelin,? kata mantan peneliti di Kebun Percobaan Buah-buahan, Cipaku, Bogor, itu.
    Menurutnya, giberelin dalam dosis rendah berperan memacu pertumbuhan bunga. Sementara penyedap masakan kaya beragam asam amino. Salah satu asam amino itu berupa triptopan. Ia merupakan bahan dasar pembentukan auksin eksogen (auksin yang dibuat di luar tubuh tanaman, red). Dalam dosis dan waktu tepat, auksin yang diberikan pada tanaman dapat memacu pertumbuhan bunga. ?Pemberian minyak ikan dan penyedap makan sekaligus berarti memadukan auksin dan giberelin,? tutur Wijaya.
    Pendapat Wijaya itu diamini Lanny Lingga, pemilik Seederama Nurseri. Menurutnya, auksin dan giberelin dapat dipadukan untuk merangsang pembungaan sepanjang dosisnya tepat. ?Bila tidak tepat, hasilnya bisa melenceng,? katanya. Contohnya, giberelin. Dalam dosis berlebih, ia membuat pertumbuhan tanaman tidak terkendali, cenderung meraksasa.
    Untuk mendapatkan ramuan auksin dan giberelin tepat, Andy menemukannya secara tak sengaja. Ketika itu ada sisa 5 kapsul minyak ikan yang kedaluarsa. Iseng-iseng ia melarutkannya dalam 5 liter air, lalu menambahkan sebungkus penyedap masakan setara 5 g. Tanpa diduga, dalam sebulan daun-daun jambu berubah menjadi lebih kokoh. Tunas bakal bunga pun mulai bermunculan. Ingin sukses membuahkan tabulampot jambu air? Inilah jurus jitu Andy Kim.
    Media tepat
    Menurut Andy, kunci utama agar jambu air tumbuh sehat dan dapat dibuahkan ialah media tanam yang tepat. Ia menggunakan media kompos dan cocopeat dengan perbandingan 4:1. Tanah merah hanya digunakan sebagai pelengkap. Cukup 1?2 genggam sebagai perekat. ?Ini komposisi yang saya sukai, tapi bukan paduan baku,? kata kelahiran Medan 48 tahun silam itu. Media itu dipilih karena porous (mudah mengalirkan air,red) dan mudah didapat.
    Di bagian dasar pot diberi pecahan bata merah setebal 3?5 cm yang telah direndam minyak ikan selama 2 hari 2 malam. Enam kapsul minyak ikan dipecah dan dilarutkan dalam 5 l air. Larutan itulah yang digunakan untuk merendam. Tujuannya agar pori-pori bata merah menyerap larutan minyak ikan dan penyedap masakan. Diharapkan ketika perakaran jambu air menyentuh dasar pot, maka ia akan bersentuhan dengan bata merah yang sudah diperkaya zat pengatur tumbuh asal minyak ikan dan penyedap masakan.
    Di atas lapisan pecahan bata merah, tambahkan lapisan sekam bakar setebal 3 cm. Sebelumnya, sekam bakar dicampur dengan pasir 1 genggam. Setelah itu barulah media tanam dimasukkan, tebalnya sekitar 3?4 cm. Masukkan bibit jambu air setinggi 75 cm di tengah-tengah pot, lalu tambahkan media tanam di sekelilingnya. Padatkan media itu dengan tangan agar bibit tumbuh tegak. Setelah penanaman selesai, siramkan sisa larutan minyak ikan yang dipakai merendam pecahan batu bata.
    Cahaya penuh
    Andy meletakkan tabulampot itu di atas dak rumah. ?Jambu air memang membutuhkan cahaya penuh, tapi cukup air,? ujar Wijaya. Agar kebutuhan air tercukupi, mula-mula Andy menyiram 2 kali sehari selama seminggu. ?Agar tanaman tidak stres,? kata Andy. Setelah itu penyiraman dikurangi menjadi sehari sekali selama sebulan. Bulan berikutnya?selama 3 minggu?pemberian air dikurangi lagi menjadi 2 hari sekali.
    Pada saat tanaman berumur 2 bulan, menambahkan hara. Yaitu, NPK 15:15:15 sebanyak 2 sendok makan; KCl 1 sendok makan, minyak ikan 5 kapsul dan sebungkus penyedap masakan bergambar mangkok merah?setara 5 g. Larutkan bahan-bahan tersebut dalam 5?6 l air lalu siramkan pada media. Tambahkan pula kotoran kambing secukupnya?sekitar 3 l?pada media tanam. Lakukan penyiraman seperti biasa 2 hari sekali selama 6 bulan. Tunas air dan bunga yang muncul dibuang. Perlakuan itu memang bertujuan untuk menyuburkan tanaman.
    Enam bulan berikutnya, tanaman tampil prima. Cirinya: daun lebar dan menghijau. Perakaran dan percabangan kokoh. Andy mengulangi perlakuan seperti pada bulan kedua. Yang membedakan, setelah perlakuan itu tabulampot tidak disiram selama 2?3 hari. Pada hari ke-3 perlakuan itu diulangi lagi. Baru setelah itu tanaman disiram sehari 2 kali, pagi dan sore. Lazimnya, bunga muncul setelah 45?50 hari. Rata-rata bunga jambu air?tergantung varietas?menjadi bakal buah setelah 1,5 bulan. Sebulan kemudian buah matang sudah bisa dinikmati. ?Selama itu penyiraman jangan pernah putus. Tetap sehari 2 kali,